MAKASSAR, CREATIVENEWS – Berbakti kepada kedua orang tua merupakan kewajiban setiap anak.
Anak wajib memuliakan orang tua selama hidup hingga di akhirat. Namun jika anak durhaka kepada kedua orang tua, selalu menyakiti hati orang tuanya maka Allah SWT melaknat hal tersebut.
Hal ini disampaikan Prof. Dr. Halimah Basri, M.Ag. dalam ceramah Tarawihnya di Masjid Al-Markaz Al-Islami Senin, 25/03/24, dengan judul ceramah Bahaya Durhaka Kepada Orang Kedua Orang Tua.
“Durhaka kepada orang tua merupakan salah satu dosa besar, sebagaimana hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhori Muslim dan Tirmidzi, berbunyi “Maukah aku sampaikan Dosa besar, sahabat menjawab, mau wahai Rasulullah. Rasulullah kemudian berkata pertama menyekutukan Allah SWT, kedua durhaka kepada kedua orang tua, ketiga memberi kesaksian palsu atau berita bohong”. Jadi setelah syirik dosa besar kedua ialah durhaka kepada orang tua lalu memberi kesaksian palsu,” ungkapnya.
Prof. Halimah mengatakan kepada seluruh jemaah yang hadir, durhaka kepada kedua orang tua dalam bahasa Arab disebut uququl walidain, lawan dari Birrul Walidain yaitu berbuat baik kepada kedua orang tua.
Ahli bahasa Ibnu Mundzir mengatakan makna kata uququl menjelaskan makna mendurhakai artinya keluar dari ketaatan. Mendurhakai orang tua berarti memutuskan hubungan dengan mereka dan tidak menjalin kasih sayang.
“Ibnu Mundzir menjelaskan kata uquq lawan kata Al-Bir tersebut juga berarti memotong atau memutuskan, dengan demikian maka pengertian tersebut memberi pesan bahwa ini dapat berarti memutuskan hubungan kepada kedua orang tua dan tidak memberi kasih sayang kepada mereka dan dapat berarti orang-orang yang durhaka kepada kedua orang tua,” ungkap Prof. Dr. Halimah.
Lanjut Prof. Dr. Halimah berbicara tentang durhaka kepada kedua orang tua tentu tidak bisa dipisahkan dengan berbuat baik kepada kedua orang tua karena perintah berbuat baik kepada kedua orang tua berarti sebaliknya larangan durhaka kepadanya.
Bentuk-bentuk kedurhakaaan kepada kedua orang tua telah disebutkan di dalam Alquran surah Al-Isra ayat 23.
Artinya, tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya ah dan janganlah engkau membentak keduanya serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.
Prof. Dr. Halimah melanjutkan perintah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan pengabdian kepada Allah SWT sebagai deklarasi akan tingginya nilai berbakti kepada kedua orang tua.
“Pertanyaannya mampukah kita berbuat baik kepada kedua orang tua lebih dari apa yang pernah diperlakukan kepada kita? orang tua biasanya secara fitrah untuk mengasuh dan memperhatikan anaknya mereka rela berkorban apa saja Bahkan mengorbankan dirinya demi sang anak tetapi sang anak menguras kebugaran kekuatan dan perhatian kedua orang tua sehingga mereka berdua menjadi tua renta jika belum menemui ajalnya sedangkan anak begitu cepat melupakan itu semua dan hanya melihat ke depan kepada istri dan anak-anaknya,” imbunya.
Kata Prof. Dr. Halimah, Allah SWT tidak menghendaki adanya jarak dalam hubungan antara anak dengan orang tua. Anak hendaknya selalu dekat dengan orang tuanya bahkan selalu melekat kepadanya.
“Bakti kepada orang tua tidak ada batasnya sampai keduanya telah wafat pun dianjurkan tetap berbuat baik kepadanya,” pungkasnya.
Prof. Dr. Halimah menambahkan anak tidak boleh menyakiti dengan kata kasar atau perbuatan yang bisa menyebabkan sakit hati, sedih dan kecewa apalagi membuat marah dan menangis.
“Durhaka kepada orang tua merupakan dosa besar dan akan mendapatkan laknat langsung dari Allah SWT, tidak mendapatkan ampunan dari Allah sampai orang tuanya memaafkan atau meridhoi, bakti kepada orang tua tidak ada batasnya sampai wafat pun kita harus berbakti dengan selalu mengirimkan doa,” tutupnya.
