Zakat Membawa Rahmat Allah
MAKASSAR, CREATIVENEWS – Zakat adalah rukun Islam ketiga yang wajib dilakukan seorang muslim.
Zakat mampu untuk membersihkan harta seseorang dari sifat-sifat negatif seperti kekikiran, keserakahan, dan egoisme.
Hal ini disampaikan oleh AG.Prof.Dr.H.M.Faried Wadjedy, LC., MA daalam ceramah Tarawihnya diasjid Al-Markaz Al-Islami, Jumat, 23 Maret 2024.
Prof. Faried Wadjedy mengatakan masih banyak masyarakat di Indonesia yang enggan melaksnakan zakat.
“Zakat merupakan rukun Islam yang lebih dahulu dari pada haji, semestinya orang Islam, setelah lancar shalatnya, zakatnya baru bisa naik haji, tetapi ada orang yang tidak menunaikan shalat tapi naik haji, relatif menunggu selama 40 tahu, tapi tidak pernah orang rela menunggu untuk berbayar zakat,” tuturnya.
Ia mencontohkan negara Jiran Malaysia yang masyarakatnya cukup antusias menunaikan zakat bahkan harus menunggu lama ketika ingin menyetorkan zakatnya.
“Di Malaysia itu kantor Baznasnya seperti bank, tata ruangnya mirip, kami bertanya kenapa diatur seperti ini? mereka jawab, karena orang mengantri bayar zakatnya. Sementara kita di Indonesia terbalik justru banyak orang mengantri menerima zakat,” bebernya.
Prof. Faried Wadjedy menyampaikan faktor mengapa masyarakat Indonesia masih kurang yang membayar zakat.
“Karena persepsi mereka itu adalah mengurangi harta, salah satu sifat manusia dari lahir yaitu kecintaan manusia terhadap harta, hanya ingin menambah-menambah, tidak ingin mengurangi inilah membuat manusia berfikir untuk mengeluarkan zakat. Belum lagi kalau pengelolaannya kurang bagus,” imbunya.
Menurutnya perlu sosialisasi kepada masyarakat makna dan manfaat jika mengeluarkan zakat yang justru menambah harta.
“Untuk perlu sosialisasi dan ini kami lakukan di Kabupaten Barru yang cukup lama sosialisasi Zis. Supaya persepsi atau pemahaman kita ini berubah dari zakat mengurangi ke zakat menguntungkan,” tukasnya.
Zakat ini wajib dilakukan karena langsung arahannya dari Nabi Muhammad SAW.
“Pertama perlu diketahui oleh masyarakat bahwa zakat itu Rahmat, karena Nabi diutus ke muka bumi ini untuk membawa Rahmah, sehingga apapun ajaran Rasulullah pasti Rahmat termasuk Zakat ini,” ujarnya.
Lanjut, Prof. Faried Wadjedy menuturkan kata zakat memiliki makna yang semuanya menunjukkan Rahmat.
“Pertama kalau kita ditanya harta yang bersih atau kotor? tentu yang bersih zakat ini bertujuan untuk membersihkan harta,” terangya.
Kemudian makna kedua zakat sebagai pemantik perkembangan, kemajuan dalam kehidupan.
“Disni sangat berbeda dengan persepsi kita berzakat itu sama dengan mengurangi harta padahal hakekat mengeluarkan zakat itu, zakat itu naik melapor kepada Allah bahwa ini bukti kesukyuran hambamu atas nikmat yang engkau berikan kepadanya. dan ajaibnya akan ada gantinya yang lebih banyak dari yang kita keluarkan. Buktikan iman anda baru Allah buktikan Rahmatnya,” imbuhnya.
Makna zakat ketiga adalah kebaikan termasuk tolak bala, pengobatan
Nabi mengatakan obati orang sakitmu dengan sedekah.
“Mari buktikan, dan lihat hasilnya besok atau lusa, jangan malas berzakat.
Marilah kita manfaatkan bulan Ramadhan ini untuk berinfaq, sedekah dan berzakat manfaatkan sebaik-baiknya karena belum tentu kita masih mendapatkan ramadhan tahun depan,” tutupnya.