MAKASSAR, CREATIVENEWS – Al Quran mengandung banyak pokok ajaran sehingga menjadi pedoman hidup bagi ummat Islam
Segala pokok syariat dan dalil-dalil syar’i yang mencakup seluruh aspek hukum bagi manusia ada pada Al-Qur’an dalam menjalani hidup di dunia atau di akhirat.
Dalam ceramah Tarawih malam ke-11, Kamis, (21/03) di Masjid Al-Markaz Al-Islami dengan judul ‘Al-Qur’an Sebagai Syifa’ Wa Rahmah’ yang dibawakan oleh
AG. Prof. H.M.Ruslan Abd.Wahab, LC.,. Al-Qur’an juga sebagai obat penyembuh bagi penyakit hati dan jiwa, Alquran juga menjadi obat penyembuh penyakit fisik.
“Alquran Sebagai pelipur hati, pelipur lara sekalipun itu tidak dipungkiri bahwa Alquran sebagai obat penyakit psikis ataupun terhadap penyakit biologis dan termasuk penyakit sosial,” tukasnya.
Ia menegaskan ada tiga ayat yang menekankan Alquran itu adalah obat dan Rahmah.
“Dan kami turunkan Al Quran yang ia adalah ‘syifa’, dan rahmat bagi kaum mukmin; dan tiadalah (yang didapat) bagi orang-orang zalim kecuali kerugian.” (QS Al-Isra ayat 82).
“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.”
(QS Yunus ayat 57).
Artinya: “Dan katakanlah (wahai Muhammad) bahwa (Qur’an) itu adalah petunjuk dan menyembuhkan bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Fushshilat ayat 44).
“Yang kita mau bahas disini Al-Qur’an dikaitkan dengan Allah SWT itu sudah pasti di sini bahwa Alquran itu adalah obat, baik obat biologis ataupun penyakit psikis bahkan penyakit sosial,” imbuhnya.
Prof. Ruslan Abd.Wahab menjelaskan salah satu penyakit manusia adalah menganggap harta benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah kepemilikannya.
Padahal segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini adalah milik Allah SWT
Hal ini berdasarkan Surat al-Baqarah Ayat 284.
LILLAHI MA FISSAMAWATI WAMA FIL ARDH.
“Artinya kepemilikan yang ada di langit maupun yang ada di bumi hanya pada Allah.”
Prof. Ruslan menerangkan kata kepemilikan banyak membuat penyakit pada diri manusia.
“Kavling kepemilikan itu hanya Allah menjadi penyakit lah kalau ada manusia yang mau mengambil kavling nya Allah.SWT,” pungkasnya.
Dalam dunia tasawuf orang yang merdeka orang yang bebas dari berbagai penyakit. Dikatakan orang merdeka adalah orang yang tidak terjajah tidak tersandera dalam kehidupan dunia.
“Artinya adalah tidak memiliki sesuatu dan tidak ada sesuatu yang memilikinya dan memang tidak ada kavling kita di dunia semua jadi Allah.SWT,” paparnya.
Prof. Ruslan menerangkan seluruh nikmat Allah.SWT tidak untuk di klaim menjadi kepemilikan diri namun seluruh harta benda yang kita gunakan bukan untuk dimiliki tapi untuk dipertanggungjawabkan.
“Ada yang bertanya kalau begitu mau diapakan nikmat-nikmat Allah yang kita gunakan. Nikmat Allah bukan untuk dimiliki tapi untuk dipertanggungjawabkan,” ujarnya.