Berpikir Inovatif Dan Kreatif Dorong Kemajuan Ummat

Screenshot 2024 03 20 18 09 19 70 f9ee0578fe1cc94de7482bd41accb329
creativenews.id"

MAKASSAR, CREATIVENEWS – Ajaran Islam merupakan syariat Allah bagi hambanya dalam menjalankan kehidupan di dunia ini telah mendorong ummat islam untuk berpikir maju, kreatif dan inivatif.

 

Bacaan Lainnya

Ummat Islam diperintahkan untuk menggunakan akal pikirannya dalam memakmurkan dunia, berpikir dengan sungguh-sungguh, membaca lingkungan sosial untuk kemudian melahirkan langkah-langkah kreatif dan inovatif bagi kehidupan, kemakmuran dan kenyamanan hidup ummat manusia.

 

Hal ini disampaikan Prof. Dr. H. Amri Tajuddin, MA, dalam ceramah Tarawih berjudul “Islam Cinta Kemajuan Kreativitas dan Inovasi” di Masjid Al-Markaz Al-Islami,

 

malam ke-9 Ramadhan, Selasa, 19 Maret 2024.

 

Ia memberi penjelasan dalam firman Allah yang berbunyi ‘Berjalanlah di muka bumi, lalu perhatikanlah bagaimana Allah memulai penciptaan semua makhluk, kemudian Allah membuat kejadian akhirnya, sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu’.

 

Dari ayat tersebut Prof. Dr. H. Amri Tajuddin menerangkan memerhatikan segala sesuatu yang tercipta di bumi membuat orang punya akal dan ilmu semakin tunduk kepada Allah. SWT.

 

“Di saat Allah menyebutkan tentang ulama yang takut kepada Allah, Al-Quran tidak hanya mengatakan yang dinamakan ulama adalah orang yang paham tentang agama islam saja tetapi Allah juga menyebutkan yang mempunyai ilmu, yang biasa kita sebut ilmuan, yang dengan ilmunya membuat dia takut kepada Allah.SWT,” imbuhnya.

 

 

Prof. Amri melanjutkan orang dengan ilmu tentang luar angkasa, ilmu bumi ilmu flora dan fauna dan ilmu sebagianya, itu kagum bagaimana Allah menciptakan semua itu.

 

“Kata Allah dalam surat Al-Fatir, ‘Tidak kah engkau melihat bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, lalu dengan air itu kami mengeluarkan hasil tanaman yang beraneka macam warnanya, diantara gunung-gunung itu ada bergaris-garis putih dan merah, beraneka macam warnya dan ada pula yang hitam pekat,” ujarnya.

 

Kata Prof. Amri semua ayat-ayat yang telah dipaparkan mengandung pesan perintah bagi manusia untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam mengelola alam dan memang sudah ditundukkan kepada ummat manusia.

 

Ulama dan ilmuan islam terdahulu telah memberikan contoh nyata kreatifitas dan

 

inovasi ini, mereka berfikir kreatif dan melakukan berbagai macam kreasi dan inovasi yang tidak hanya bermanfaat bagi ummat islam tapi sekaligus bagi ummat manusia.

 

“Seperti Ibnu Sina yang didunia barat dikenal dengan nama Avicenna, yang merupakan tokoh penting dalam bidang ilmu kedokteran dan filsafat, yang bukunya menjadi rujukan kedokteran selama berabad-abad lamanya. Al-Khawarismi dia adalah seorang ahli matematika dan astronomi dan dianggap sebagai penemu Algoritma, algoritma ini menjadi dasar dalam pengembangan komputer modern pada saat ini,” tuturnya.

 

Kreativitas dan inovasi penting karena umat manusia senantiasa diperhadapkan dengan problematika baru dalam kehidupan bermasyarakat ekonomi politik dan budaya.

 

“Kreatifitas dan inovasi lahir dalam upaya memberikan solusi Cemerlang terhadap

 

kejenuhan dan kebosanan yang ditimbulkan peradaban modern yang serba material,” pungkasnya.

 

Prof. Amri menambahkan kebutuhan mendesak dalam memberikan solusi terhadap dalam kerangka bernegara pemikiran inovatif adalah cara berpikir yang menghasilkan perubahan ke arah yang lebih baik.

 

“Dalam mengelola suatu daerah kita tidak tunduk dan pasrah terhadap pemikiran lama cara berpikir inovasi merupakan cara berpikir tingkat tinggi dalam menemukan solusi terbaru dan terbaik bagi kenyamanan hidup umat manusia dan inilah yang diharapkan Islam kepada umatnya isyarat itu dapat ditemukan dalam ayat kepada mereka yang menggunakan akal dan pikirannya,” jelasnya.utkan yang mempunyai ilmu, yang biasa kita sebut ilmuan, yang dengan ilmunya membuat dia takut kepada Allah.SWT,”

 

imbuhnya.

 

Prof. Amri melanjutkan orang dengan ilmu tentang luar angkasa, ilmu bumi ilmu flora dan fauna dan ilmu sebagianya, itu kagum bagaimana Allah menciptakan semua itu.

 

“Kata Allah dalam surat Al-Fatir, ‘Tidak kah engkau melihat bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, lalu dengan air itu kami mengeluarkan hasil tanaman yang beraneka macam warnanya, diantara gunung-gunung itu ada bergaris-garis putih dan merah, beraneka macam warnya dan ada pula yang hitam pekat,” ujarnya.

 

Kata Prof. Amri semua ayat-ayat yang telah dipaparkan mengandung pesan perintah bagi manusia untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam mengelola alam dan memang sudah ditundukkan kepada ummat manusia.

 

Ulama dan ilmuan islam terdahulu telah memberikan contoh nyata kreatifitas dan

 

inovasi ini, mereka berfikir kreatif dan melakukan berbagai macam kreasi dan inovasi yang tidak hanya bermanfaat bagi ummat islam tapi sekaligus bagi ummat manusia.

 

“Seperti Ibnu Sina yang didunia barat dikenal dengan nama Avicenna, yang merupakan tokoh penting dalam bidang ilmu kedokteran dan filsafat, yang bukunya menjadi rujukan kedokteran selama berabad-abad lamanya. Al-Khawarismi dia adalah seorang ahli matematika dan astronomi dan dianggap sebagai penemu Algoritma, algoritma ini menjadi dasar dalam pengembangan komputer modern pada saat ini,” tuturnya.

 

Kreativitas dan inovasi penting karena umat manusia senantiasa diperhadapkan dengan problematika baru dalam kehidupan bermasyarakat ekonomi politik dan budaya.

 

“Kreatifitas dan inovasi lahir dalam upaya

 

memberikan solusi Cemerlang terhadap kejenuhan dan kebosanan yang ditimbulkan peradaban modern yang serba material,” pungkasnya.

 

Prof. Amri menambahka  kebutuhan mendesak dalam memberikan solusi terhadap dalam kerangka bernegara pemikiran inovatif adalah cara berpikir yang menghasilkan perubahan ke arah yang lebih baik.

 

“Dalam mengelola suatu daerah kita tidak tunduk dan pasrah terhadap pemikiran lama cara berpikir inovasi merupakan cara berpikir tingkat tinggi dalam menemukan solusi terbaru dan terbaik bagi kenyamanan hidup umat manusia dan inilah yang diharapkan Islam kepada umatnya isyarat itu dapat ditemukan dalam ayat kepada mereka yang menggunakan akal dan pikirannya,” jelasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *