MAKASSAR, CREATIVENEWS – Ibadah salat yang dijalankan ummat Islam dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
Selain bentuk penghambaan kepada Allah SWT, shalat mengajarkan kepada umat Islam agar menghargai proses dari sebuah pekerjaan yang digambarkan dalam syarat dan rukun shalat, mengajarkan tentang kedisiplinan yang digambarkan dalam waktu-waktu shalat.
Dalam ceramah Tarawih Prof. H. Hasaruddin malam ke-8 Ramadhan masjid Al-Markaz Al-Islami dengan judul ceramah Implementasi Shalat dalam Kehidupan Sosial, Ia mengatakan tantangan seorang muslim ialah mengaplikasikan nilai-nilai shalat dalam kehidupan sehari-hari.
“Perintah beribadah kepada Allah yang utama adalah jangan sekali-kali meyakini adanya kekuatan, adanya Tuhan selain Allah SWT, dan ini terkadang menjadi tantangan dan ujian dalam kehidupan kita sehari-hari,” ungkapnya.
Prof. H. Hasaruddin menyampaikan konsistensi berbuat kebaikan cukup sulit dilakukan, bahkan kerap kali seorang muslim melakukan perbuatan atau dalam tutur katanya melanggar perintah Allah.SWT.
“Siang tadi kita melaksanakan puasa dan berbuka coba kita merenung sedikit kita kembali sedikit sejak setelah sahur kemudian pagi hari siang sore Hingga kita berbuka puasa kira-kira ada tidak perbuatan atau kata-kata tidak sengaja membuat diri kita tergelincir pada hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT,” imbuhya.
Dia memberikan contoh seseorang melakukan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari yang tanpa disadari sudah melakukan perbuatan dosa.
“Contoh ini dalam kehidupan kita sehari-hari setelah dia keluar dari pengajian atau keluar dari masjid di tengah jalan dia melihat ada sebatang pohon mangga besar dan mangga ini diliputi oleh buah yang begitu lebat begitu banyak, orang yang baru keluar dari masjid tiba-tiba terbetik dalam hatinya ingin mengambil buah mangga tersebut ketika ia ingin mengambil buah mangga tersebut hatinya mengatakan mumpung tidak ada orang lain yang lihat,” ungkapnya.
Menurut Prof. H. Hasaruddin kata-kata “mumpung tidak ada orang lain yang lihat” sudah mencermikan niat yang buruk untuk melakukan hal yang tercela.
Kebiasaan ini kata Prof. H. Hasaruddin hari dirubah setiap diri orang muslim, sebab Allah SWT tidak pernah tidur melihat perbuatan seluruh manusia.
“Coba kita intropeksi pernah tidak dalam satu kesempatan kita melakukan sesuatu terbetik dalam hati kita kata-kata mumpung tidak ada orang lain yang lihat. Mungkin tidak ada orang yang lihat tapi Allah SWT melihat mengetahui apa yang kita lakukan dan ini memang tantangan untuk tidak berbuat syirik dan ketika kita meyakini bahwasanya lailahaillallah tidak ada tuhan selain Allah maka insyaallah keyakinan keimanan akan terpatri dalam jiwa kita dan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan kita tidak akan pernah khawatir tidak akan pernah takut dengan hal-hal yang mungkin akan membuat kita dirugikan oleh orang lain,” paparnya.
Lanjut Prof. H. Hasaruddin, konsisten melaksanakan shalat dapat membuat diri seorang muslim lebih mengontrol diri dari perbuatan yang mungkar.
Selain memperbaiki hubungan kepada Allah SWT, berbuat kepada sesama manusia, baik itu kedua orang tua, saudara, kerabat. Menyenangkan orang disekitar dapat membuat hidup lebih bahagia karena pastinya kebaikan yang dilakukan akan kembali kepada diri sendiri.
“Konsisten melaksanakan kewajiban itu tidak mudah tantangannya banyak tidak bisa kita digoda dengan materi, demi materi kita tinggalkan teman, tapi kalau kita konsisten bertauhid pada Allah SWT dalam kehidupan kita berbuat baik kepada kedua orang tua kita, berbuat baik kepada teman-teman kita kepada tetangg kita, dan InsyaAllah kita menjadi pribadi muslim yang senantiasa dicintai Allah SWT, apalagi senantiasa kita melaksanakan ajaran yang diajarkan oleh Rasulullah sallallahu alaihi wasallam,” ungkapnya.
Prof. H. Hasaruddin mengatakan di moment bulan ramadan ini menjadi kesempatan untuk ummat Islam memperbaiki kualitas diri senantiasa meningkatkan konsistensi, taqwa kepada Allah.SWT, dan juga berlatih diri untuk selalu bersikap baik kepada sesama manusia.
“Ramadan ini adalah bulan pendidikan kita mendidik diri kita menjadi pribadi-pribadi yang bertauhid meyakini bahwasanya Lailahaillallah semoga Ramadan tahun ini menambah keyakinan kepercayaan kita kekuatan tauhid kita kepada Allah.SWT,” ujarnya.