MAKASSAR, CREATIVENEWS – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan (BI) mendukung perayaan besar keagamaan nasional dimana BI memastikan ketersedian rupiah yang cukup sehingga tidak hanya memfasilitasi transaksi ekonomi tetapi juga memperkuat pondasi ekonomi di masyarakat.
Bank Indonesia sebagai penjaga uang negara serta sebagai pilar penting dalam memajukan perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan.
Kepala BI Sulsel Rizki Ernadi Wimanda di sela-sela Kick Off Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul fitri (Serambi) Bank Indonesia, di Kantor Perwakilan BI Sulsel, Senin, menuturkan tahun 2024 ini kebutuhan penggunaa kartal meningkat 3,7 persen dari sebelumnya Rp5,3 trilun menjadi Rp5,5 triliun, pemenuhan kebetuhan uang kartal melalui perbankan.
“Peningkatan kebutuhan uang kartal sebesar 3,7 persen dari tahun lalu disebabkan karena ekonomi yang bertumbuh. Sehingga kebutuhan masyarakat juga ikut tumbuh,” tukasnya
Penyelenggaran layanan penukaran uang kepada masyarakat diperiode Ramadan dan Idulfitri menekan pada 3 aspek utama yaitu pertama ketersedian rupiah dengan jumlah cukup, pecahan yang sesuai serta kondisi yang layak edar bagi masyarakat, kedua, layanan rupiah yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan jangkauan yang maksimal dan frekuensi yang optimal dan ketiga yakni edukasi rupiah melalui peningkatan pemahaman masyarakat untuk Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.
Ia mengaku, pemenuhan kebutuhan uang kartal melalui penarikan bank ini sudah dilakukan masyarakat sejak 13 Maret hingga 5 April 2024 mendatang. Pemenuhan layanan penarikan uang kartal melalui perbankan bertujuan agar kebutuhan uang kartal khususnya uang pecahan kecil (UPK) dapat terjadi di seluruh wilayah di Sulsel dengan dapat segera terdistribusi melalui perbankan di bulan Ramadan dan Idulfitri.
“Bulan ini kan merupakan momentum yang sangat berharga untuk membuka komitmen kami dalam mendukung perayaan besar keagamaan. BI memastikan ketersediaan rupiah yang cukup, sehingga tidak hanya memfasilitasi transaksi ekonomi, tetapi juga turut memperkuat fondasi ekonomi di masyarakat,” katanya.
Selain layanan penukaran oleh perbankan, pihaknya juga mulai mengoperasikan Mobil Layanan Kas Keliling atau layanan penukaran uang, khususnya UPK. Selain yang di siapkan BI, layanan penukaran uang juga dilakukan bersama dengan 41 bank dengan menyiapkan 75 titik penukaran, di tambah 4 Kas Titipan BI Sulsel yang ada di Kabupaten Bone, Bulukumba, Kota Palopo, dan Parepare.
“Secara nasional ada 4.264 titik penukaran, sementara di Sulsel ada 75 titik. Penukaran di Mobil Kas Keliling Bank Indonesia dimulai 18 Maret (hari ini) hingga 4 April 2024,” terang Rizki.
Pada proses penukaran masyarakat terlebih dahulu memesan secara online melalui laman pintar.bi.go.id. Tujuannya untuk menghindari kerumunan di lokasi penukaran. Sementara untuk batas penukaran yang ditentukan pada seluruh layanan kas keliling tersebut antara lain, pecahan Rp50 ribu sebesar Rp1 juta, pecahan Rp20 ribu sebesar Rp1 juta, pecahan Rp10 ribu sebesar Rp1 juta, pecahan Rp5 ribu sebesar Rp500 ribu, pecahan Rp2 ribu sebesar Rp400 ribu, dan pecahan seribu sebesar Rp100 ribu.
Selain itu, Bank Indonesia juga akan menyiapkan layanan kas keliling tersebut di 12 instansi pemerintahan. Mulai dari kantor pemerintah daerah, Kodam, Lantamal, dan lainnya.
“Kami juga hadir di berbagai event lokal di Sulsel, khususnya Makassar. Hal ini dilaksanakan sebagai upaya memberikan akses yang luas terkait layanan kepada masyarakat,” terangnya.
Sementara, Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto mengatakan, layanan penukaran uang di momen Ramadan dan Idulfitri menjadi kebutuhan masyarakat setiap tahunnya.
“Di saat-saat seperti ini kebutuhan uang kecil sangat membantu masyarakat. Dimana digunakan untuk sedekah, infak, atau kebutuhan lainnya,” katanya.
Dukungan BI Sulsel melalui layanan kas ini akan membantu dalam melancarkan peredaran uang di masyarakat. Hal ini pun sesuai dengan prinsip ekonomi bagaimana uang tersebut dapat beredar.
“Ini kan tanpa disadari ada pemerataan ekonomi disitu, dan ada share atau semangat saling berbagi,” katanya.
Ia pun berharap, lokasi-lokasi layanan kas keliling yang disiapkan di Kota Makassar dapat disediakan di wilayah-wilayah yang strategis bagi masyarakat.
“Ya paling tidak layanan kas itu juga ada di Bank Indonesia, karena masyarakat kan tahu disini tempatnya uang,” tutupnya. (RS)