MAKASSAR, CREATIVENEWS – Berpuasa sebulan penuh dibulan Ramadan dapat membangun integritas dan kejujuran sehingga meningkatkan ketakwaan seorang muslim sebagai hamba Allah SWT.
Di malam ke-3 Ramadan Masjid Al-Markaz Al- Islami menghadirkan Prof. Bahaking Rama. tausiah yang disampaikan “Hikmah Puasa Membangun Integritas dan Kejujuran” Rabu, 13 Maret 2024.
Prof. Bahaking mengatakan puasa membentuk integritas dan kejujuran, apabila didasari oleh iman yang kuat iman dan kokoh.
Ia mengambil landasan Surat Al Baqarah ayat 183 yang berbunyi “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
“Laksanakan puasa wahai orang-orang yang beriman, jadi puasa harus dengan iman yang kuat, iman yang kokoh,” tuturnya.
Prof. Bahaking mengungkapkan seorang yang berpuasa tanpa didasari iman yang kuat akan mudah goyah untuk membatalkan puasa, sehingga tidak imorang tersebut tidak berintegritas dan jujur.
“Berpuasa karena malu sama tetangga, tidak berpuasa, itu bukan karena iman yang kokoh, itu tidak bisa membentuk integritas dan kejujuran yang tidak didasari oleh iman yang kuat,” terangnya.
“Bisa saja dia sembunyi masuk ke kamar lalu makan, ini tidak membangun kejujuran, mengapa karena dia puasa tidak didasari dengan keimanan wahtisaban,” tambahnya.
Kata Prof. Bahaking cara untuk membangun iman yang kuat ialah selalu merasa diawasi oleh Allah SWT.
“Ini harus kita tunjukkan bahwa kita berpuasa karena iman yang kokoh. Bagaimana caranya agar iman itu kokoh? salah satu diantaranya kita selalu merasa diawasi oleh Allah subhanahu wa ta’ala kapan dan di mana saja kita berada, tumbuhkan rasa bahwa kita selalu diawasi oleh malaikat Allah SWT, Maka insya Allah akan membuat iman kita semakin kokoh,” jelas Prof. Bahaking.
Selain itu puasa juga harus didasari oleh ilmu berpuasa itu sendiri, agar tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus saja.
“Supaya kita punya puasa tidak batal makruh dan sebagainya itu ya kita harus punya ilmu tentang puasa bukan hanya ikut-ikutan saja ada ilmunya puasa ada yang membatalkan,” imbuhnya.
Prof. Bahaking mengungkapkan puasa yang didasari oleh keimanan yang kokoh dengan ilmu pengetahuan yang komprehensif disertai hati yabg ikhlas maka bisa membentuk karakter integritas dan kejujuran pada kehidupan sehari-hari.
“Makna dari kejujuran itu kalau kita jujur pasti kita disenangi orang dan orang akan percaya. Orang lain merasa aman dan damai di sekeliling kita karena kita percaya dan kita akan disanjung dan dikagumi apabila kita sudah memiliki karakter yang jujur,” ujarnya.