MAKASSAR, CREATIVENEWS – UNICEF Indonesia merangkul Yayasan Lembaga Mitra Ibu dan Anak (LemiNA) memfasilitasi peningkatan fasilitas sarana air bersih dan sanitasi yang inklusif.
Puskemas menjadi sasaran program WashFit, salah satunya di Puskesmas Moncobalang, Desa Moncobalang, Kecamatan Barombong.
Program yang berjalan sejak 2023 ini mendapat dukungan pendanaan dari USAID dan ikut berkolaborasi bersama pemerintah daerah setempat dalam rangka meningkatkan kualitas air bersih, sanitasi dan pengelolaan limbah di puskesmas.
Asisten Technical Program WASHFIt Andi Bunga Tongeng menjelaskan, sejak 2023 telah dilaksanakan pendampingan di seluruh Puskesmas di Kabupaten Gowa oleh UNICEF dengan Mitra Pelaksana, Yayasan LemINA. Setiap puskesmas menentukan intervensi yang dibutuhkan berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan secara mandiri oleh puskesmas.
Dari jumlah tersebut paling tidak sejumlah 8 puskesmas telah dilakukan rehabilitasi fasilitas air dan sanitasi yang signifikan.
“Proses rehabilitasi ini bukanlah sekadar perbaikan fisik, tetapi mencakup aspek penting seperti peningkatan ketahanan iklim dan dukungan terhadap kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial (GEDSI),” ujarnya.
Bunga sapaan akrbanya menambahkan khusus di Puskesmas Moncobalang, dilakukan pembangunan tandon air dalam rangka menyiapkan fasilitas air bersih, serta membangun dua unit kamar mandi (sanitasi) yang ramah bagi perempuan, anak, dan penyadang disabilitas atau inklusif bagi pasien dan pengunjung.
Di Kabupaten Gowa, program tersebut telah dijalankan melalui beberapa kegiatan. Diantaranya, peningkatan sarana air bersih berupa penambahan tandon air dan menara di dua puskesmas, yaitu Puskesmas Moncobalang, dan Puskesmas Parangloe. Dan, rehabiltasi puskesmas yang ramah gender dan disabilitas di enam puskesmas, yaitu Puskesmas Moncobalang, Bontonompo 2, Kanjilo, Bontomarannu, Parangloe, dan Puskesmas Tamaona.
Perwakilan Perwakilan Deputi Representatif Unicef Indonesia Jean Nsonjiba Lokenga menegaskan, UNICEF mendukung sepenuhnya mandat terhadap hak-hak anak dalam hal ini air bersih dan sanitasi, tetapi juga peningkatan hak-hak anak terkait dengan kesehatan, nutrisi perlindungan anak, pendidikan dan lainnya.
Perbaikan air bersih dan sanitasi yang sudah dilakukan di puskesmas di Kabupaten Gowa ini diharapkan bisa menjadi inspirasi untuk dapat diteruskan dan juga dikembangkan terutama dalam aspek-aspek yang dianggap penting. Termasuk persoalan ketahanan iklim, disabilitas, gender, dan sosial inklusif,” tuturnya.
Di Puskesmas Moncongbalang telah dibangun satu menara air dan juga perbaikan fasilitasi sanitasi yang dapat mendukung isu tersebut.
Dan ia menilai penyediaan sarana air bersih dan sanitasi di puskesmas sebagai salah satu fasilitas kesehatan primer di Indonesia sendiri masih sangat rendah, hampir separuh dari fasilitas puskesmas di Indonesia itu masih belum memiliki fasilitas sanitasi yang layak.
Ditempat yang sama Chief Field Office UNICEF Regional Sulawesi dan Maluku Henky Widjaja menyampaikan, Hari ini adalah serah terima program dukungan Unicef dengan pendanaan dari USAID untuk perbaikan peningkatan mutu layak fasilitas sanitasi dan air bersih di puskesmas-puskesmas.
“Kami punya dua pilot di Maros dengan Gowa, kalau di Gowa kita cover 26 Puskesmas dan ada 8 Puskesmas dari 26 itu yang memang mendapatkan dukungan penuh untuk perbaikan. Jadi toiletnya itu inklusif, dan fasilitas yang disediakan di WC perempuan itu seperti pembalut, dan tisu,” imbuhnya.
Hengky, menambahkan untuk investasi ini sebenarnya murah, sekitar 60 juta rupiah, untuk satu fasilitas standar di
puskesmas, ini cukup murah apalagi puskesmas melayani 13 ribu populasi di 3 desa. Unicef Berharap kata Hengky program ini bisa di internalisasi di kebijakan pemerintah, apalagi untuk sarana kesehatan menjadi standar semua fasilitas umum di kantor pemerintah juga.
Perwakilan Perwakilan Deputi Representatif Unicef Indonesia Jean Nsonjiba Lokenga menegaskan, UNICEF mendukung sepenuhnya mandat terhadap hak-hak anak dalam hal ini tidak hanya terkait air bersih dan sanitasi, tetapi juga peningkatan hak-hak anak terkait dengan kesehatan, nutrisi perlindungan anak, pendidikan dan lainnya.
Diharapkan perbaikan air bersih dan sanitasi yang sudah dilakukan di puskesmas di Kabupaten Gowa ini bisa menjadi inspirasi untuk bisa diteruskan dan juga dikembangkan terutama dalam aspek-aspek yang kita anggap penting. Bahkan termasuk persoalan ketahanan iklim, disabilitas, gender, dan sosial inklusif,” katanya.
Ia menyebutkan, di Puskesmas Moncongbalang ini telah dibangun satu menara air dan juga perbaikan fasilitasi sanitasi yang dapat mendukung isu tersebut. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi di puskesmas sebagai salah satu fasilitas kesehatan primer masih sangat rendah, terlebih di Indonesia hampir separuh dari fasilitas puskesmas masih belum memiliki fasilitas sanitasi yang layak.
Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Abd. Karim Dania menyampaikan terimakasih dan partisipasi dari seluruh pihak yang ambil bagian dari kerjasama tersebut. Mulai dari UNICEF, USAID hingga Yayasan LemiNA. Dengan menyediakan fasilitas air bersih dan sanitasi inklusif ini tentunya sangat menunjang mutu Puskesmas Moncobalang.
“Fasilitas yang disiapkan juga saat kami tinjau sesuai dengan standar kebutuhan. Dimana bisa digunakan masyarakat umum, termasuk kelompok disabilitas. Setelah diserah terimakan maka ini akan menjadi aset pemerintah daerah yang akan kami jaga, dan rawat dengan baik,” katanya.
Kedepannya, ini pun akan menjadi perhatian dari pemerintah daerah untuk ikut menyiapkan sarana sanitasi inklusif atau sesuai standar di kantor-kantor pemerintahan yang ada.
Dan Pemilihan puskesmas melalui koordinasi dengan dinas kesehatan di kab. Maros dan Gowa, dari hasik koordinasi itu pihak Unicef dan Lemina mengcover tapi bobot dukungan berdasarkan kondisi. Dan Sanitasi inklusi bentuk pengawasannya ini perlu
dilembagakan, internalisasi, serta kebijakan, makanya proses pengadaan dukungan kedepan pemerintah dapat menekankan kesiapan anggaran mereka untuk melanjutkan dan proses advokasi terus berlanjut dijalan oleh Unicef dan Lemina apalagi Maros dan Gowa jadi percontohan otomatis ada penekanan kepada Gowa dan Maros menjadi roolmodel,” tutupnya.
Sejak tahun 2020 hingga saat ini, kerja sama pemerintah Gowa dan UNICEF Indonesia yang dilaksanakan di Kabupaten Gowa telah memberikan perkembangan yang sangat baik. Terkhusus pada program WASH yang
meliputi Respond Covid-19 melalui distribusi sarana cuci tangan pakai sabun di berbagai fasilitas umum, kesehatan dan sekolah. Mewujudkan sekolah yang memiliki hieginitas yang baik termasuk remaja putri disekolah dasar di kabupaten Gowa. Peningkatan Kapasitas layanan fasilitas air dan sanitasi di Puskesmas.
Sejak tahun 2023 telah dilaksanakan pendampingan di seluruh Puskesmas di Kabupaten Gowa oleh UNICEF dengan Mitra Pelaksana, Yayasan Lembaga Mitra Ibu dan Anak (LemINA).
Setiap puskesmas menentukan intervensi yang dibutuhkan berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan secara mandiri oleh puskesmas.
dari jumlah tersebut paling tidak sejumlah 8 puskesmas telah dilakukan rehabilitasi fasilitas Air dan sanitasi yang signifikan. Proses rehabilitasi ini bukanlah sekadar perbaikan fisik, tetapi
mencakup aspek penting seperti
peningkatan ketahanan iklim dan dukungan terhadap kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial (GEDSI).
Puskesmas Moncobalang, sebagai salah satu puskesmas yang mendapat perhatian khusus, menghadapia tantangan signifikan terkait ketersediaan air bersih dan fasilitas sanitasi yang ramah disabilitas.
Melalui intervensi yang dilakukan, maka penyediaan tandon air beserta menara airnya dan panel surya merupakan bentuk peningkatan sarana air bersih yang berketahanan iklim. Selain itu peningkatan akses sanitasi berupa rehabilitasi toilet menjadi lebih ramah gender serta dapat diakses oleh penyandang disabilitas dan para pasien lansia.
Pendekatan inovatif ini tidak hanya meningkatkan pasokan air yang berkelanjutan, tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga kebersihan dan mencegah infeksi, terutama pada kondisi sulit seperti kekeringan dan pemadaman listrik seperti yang terjadi pada akhir tahun 2023 lalu. Puskesmas Moncobalang, yang melayani lebih dari 13.000 jiwa dari tiga desa di kecamatan Barombong, yaitu desa Moncobalang, Tinggi Mae, dan Biringala, menjadi contoh nyata bagaimana perubahan positif dapat dirasakan oleh masyarakat melalui perbaikan layanan kesehatan.
Acara serah terima rehabilitasi sarana air bersih dan sanitasi di Puskesmas Moncobalang merupakan cerminan komitmen bersama untuk peningkatan layanan Air Bersih, Sanitasi dan Kebersihan (WASH) Puskesmas di Kabupaten Gowa. Sehingga hak anak terpenuhi bagi setiap anak, di mana pun mereka tinggal atau keadaannya, di mana mereka berhak atas air bersih dan sanitasi yang layak dan aman.
Serah terima hasil program ini adalah antara UNICEF (Henky Widjaya, PhD; Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Sulawesi dan Maluku) dengan Bupati Gowa (Dr. Adnan Purichta Ichsan, S.H., M.H.) sebagai Kepala Pemerintahan Kabupaten.
Hasil Program Peningkatan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Puskesmas adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan sarana air bersih berupa penambahan tandon air dan menaranya di 2 Puskesmas, yaitu Puskesmas Moncobalang dan Puskesmas Parangloe
2. Rehabiltasi puskesmas yang ramah gender dan disabilitas di 6 Puskesmas, yaitu Puskesmas Moncobalang, Bontonompo 2, Kanjilo, Bontomarannu , Parangloe, dan Tamaona
3. Pemasangan panel surya pada Puskesmas Moncobalang