MAKASSAR, CREATIVENEWS – Bulog Sulselbar telah impor beras 100 ton beras. Ini dilakukan sebab harga beras meningkat di Sulsel serta ketersediaan stok terlihat kurang dipasaran.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bulog wilayah Sulselbar, Muhammad Imron Rosidi saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel, Senin, 19 Februari 2024.
Ia mengungkapkan penyebab kenaikan harga beras akibat suply dan demand atau ketersediaan yang kurang dan permintaan yang cukup tinggi.
“Kalau dilihat ada kaitan supply demand karena produksi belum ada, terus permintaan tetap malah bertambah apalagi momen puasa, hari raya, permintaan bertambah,” ungkapnya.
Diketahui, harga beras dipasar tembus hingga Rp16.000. Sementara Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah ialah Rp10.000 untuk beras medium. Sedangkan beras premium di harga Rp13.900.
Jika dilihat dari harga tersebut, ada kenaikan harga Rp3.000.
“Kalau lihat jenis beras medium HET 10.900, kalau premium 13,900 itu aja acuannya. Kalau ditanya berarti itu ada kenaikan luar biasa,” imbuhya.
Kata dia, serapan Bulog dari petani saat ini berkurang, sebab belum tiba masa panen.
“Sampai sekarang belum ada panen jadi menunggu nanti diawal april ada panen besar. Semoga di panen besar bisa kita serap,” paparnya.
Sementara itu Pj Sekda Sulsel Andi Muhammad Arsjad mengatakan, Pemerintah terus memantau langsung ke pasar setiap pekan, untuk memastikan ketersediaan dan mengendalikan harga.
“Saya rasa kita tetap melaksanakan program selama ini yang menjadi bagian dari tanggung jawab kita untuk memastikan itu adanya kecenderungan kenaikan harga,” ulasnya.
Arsjad mengungkapkan pemerintah terus berupaya untukencari solusi, agar peningkatan harga tidak berlangsung lama, terlebih akan memasuki bulan Ramadhan.
“Pemerintah tetap mengupayakan berbagai upaya untuk bagaimana menjaga kestabilan dan pasokan pangan itu dan untuk persiapan hari raya, Insya Allah bahwa komoditas pangan strategis bisa dipenuhi dan sediakan dengan baik,” tuturnya.