MAKASSAR, CREATIVENEWS – Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) merilis sejumlah temuan pada proses pemungutan suara Pemilu 2024 di Sulsel. Secara umum, LSKP menilai proses pemungutan suara Pemilu 2024 di Sulsel mengecewakan.
Pantauan LSKP, terlihat Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang kurang surat suaranya. Seperti halnya di TPS khusus Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Makassar dan Rumah Tahanan Kelas 1 Makassar.
Selain itu, TPS khusus di Sekolah Luar Biasa-A YAPTI Ujung Pandang Baru juga masih menemui beberapa kejanggalan. Pembukaan TPS tidak sesuai jadwal, profesionalisme KPPS dan minimnya pemahaman akan aturan teknis di TPS.
Koordinator Pemantau LSKP, Kafrawy Saenong menilai pesta demokrasi kali ini banyak kekecewaan. Terutama catatan soal jadwal pembukaan TPS.
“Dari hasil pemantauan kami, hanya 68,8 persen TPS yang buka tepat waktu di Sulsel. Sementara 31,3 persen TPS tidak dimulai tepat pukul 07.00,” ungkapnya, Kamis, 15 Februari 2024.
Penyebabnya, lanjut Kafrawy, lantaran keterlambatan logistik dan petugas KPPS terlihat kurang sigap dan efisien. Alhasil, terjadi keterlambatan penutupan disejumlah TPS.
Sementara Manajer Program LSKP, Salma Tadjang menegaskan bukan berarti pemilihan kali ini jauh dari harapan. Justru pemungutan suara telah berjalan baik, ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang ikut mensukseskan pesta demokrasi. Kendati dibutuhkan masukan demi memastikan Pemilu adil, transparan dan bebas dari pelanggaran.
Salma berharap dari pemantauan ini dapat memberikan masukan membangun akan peningkatan proses Pemilu di masa mendatang.
Salah satunya ialah konsistensi KPU menerapkan standar operasional dalam distribusi logistik pemilu secara lengkap. Terutama di pelbagai wilayah.
Dengan bertujuan demi memastikan semua TPS menerima logistik sesuai Standar. Terkhusus wilayah pegunungan dan kepulauan.
“Perlu juga upaya peningkatan kapasitas Petugas KPPS sehingga dapat melakukan tugasnya secara professional,” Ungkap Salma, belum lama ini. (RB)