Pemprov Sulsel Ekspor Perdana Pisang Cavendish di Bulan Agustus

Tingkatkan Nilai Ekspor, Pemprov Sulsel Tambah Direct Call
Kepala Disperindag Sulsel Ahmadi Akil.
creativenews.id"

MAKASSAR, CREATIVENEWS – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel mulai melakukan ekspor pisang Cavendish pada kuartal ketiga tahun 2024.

Rencananya pisang Cavendish akan diekspor ke negara-negara Timur Tengah, Amerika, hingga Afrika.

Bacaan Lainnya

Kepala Disperindag Sulsel Ahmadi Akil mengatakan ekspor komoditi Sulsel salah satunya pisang Cavendish akan langsung ke negara tujuan.

Selama ini pengiriman dari Sulsel harus baik laut dan darat harus transit di Surabaya.

“Semua komoditi kalau laut, tapi kita upayakan, kita tambah direct call untuk Indonesia langsung ke negara tujuan, itu targetnya kita langsung ke Timur tengah, karena kira-kira bulan delapan ada panen pisang Cavendish Gubernur,” Sabtu, 10 Februari 2024.

“Yang baru itu kita 2024 merencanakan rute baru langsung dari Indonesia ke Singapura, tidak lagi melalui Surabaya, ini rencananya di bulan empat atau lima,” sambungnya.

Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-BUN) Sulsel, Imran Jausi menjelaskan, tanaman pisang Cavendish ditanam pada bulan November 2023, diperkirakan akan panen pada bulan Juli 2024.

“Harus di cek dulu bagaimana proses pertanaman kita, nah diperkirakan periode pertama yang tanam pak Gubernur itu mungkin bulan-bulan tujuh baru berbuah,” terangnya.

“Jadi harus di cek dulu, cavendis ini delapan bulan, itu hari kita mulai menanam seingat saya itu dibulan 10 atau 11, jadi kira-kira bulan 6 atau 7 kita panen,” tambahnya.

Imran tidak merincikan jumlah pisang yang telah tanam. Namun ia mengaku telah menanam ratusan ribu pohon.

“Saya tidak tahu data lengkapnya, tapi sudah ratusan ribu kita tanam,” bebernya.

Imran sangat optimis tahun ini Sulsel bisa lakukan panen dan ekspor, melihat presentase keberhasilan pisang Cavendish yang tinggi.

“Itu kalau pisang kalau kita tanam kemudian baru 2 Minggu usianya mati, kita langsung ganti, disulam istilahnya jadi harus berhasil semuanya, cuman buahnya itu bertahap, tidak langsung panen semuanya karena berbeda pertumbuhannya,” paparnya.

Saat ini kata Imran, pihaknya tengah fokus memastikan dan menjaga tanaman pisang Cavendish hingga tiba waktunya untuk ekspor.

“Kami ini sekarang bagaimana supaya yang kami tanam hidup semua, kalau ada yang mati segera diganti, memastikan pertumbuhannya bagus, dipupuk dan dijaga dengan baik, sampai diolah. Pasca panennya kita juga jaga karena kualitas ekspor kan harus bagus kulitnya itu pisang,” bebernya.

Diketahui, tidak semua Cavendish dapat di ekspor.

Terdapat 3 grade Pisang Cavendish. Grade 1, kualitas ekspor. Grade 2 untuk regional. Grade 3 dan 4 akan diolah menjadi industri.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *