MAKASSAR, CREATIVENEWS – Film layar lebar garapan anak Makassar yang berjudul “Puang Bos” sudah memulai proses syuting.
Film bergenre drama komedi ini di produksi oleh Megti Media Film dan AIM Production serta disutradarai oleh dua putra kelahiran Sulawesi yaitu Adink Liwutang dan Rusmin Nuryadin.
Mengangkat kearifan lokal tentang sejarah pembuatan kapal Phinisi, proses syuting berlangsung di Kota Makassar dan Bulukumba.
Film “Puang Bos” dibintangi oleh artis nasional diantaranya Michelle Ziudith, Ibrahim Risyad, Arif Brata, Mongol Stres, Zoe Levana, Gilbert Patiruhu, dan Pritt Timothy.
Sutradara Film Adink Liwutang mengatakan “Puang Bos” Cerita film ini berangkat dari kisah nyata pengusaha pembuat kapal Phinisi, yang cukup sulit mendapatkan kayu Na’nasa yang merupakan bahan baku kapal Phinisi.
“Dari situ kita itu mengambil cerita dari keluarga kecil dari Puang Sinar pemilik prusahaan Kapal Phinisi dan Puang Mukhtar yang punya hutan pohon Gofasa.
Jadi kami menceritakan hanya keluarga kecil pembuat kapal, dari keluarga kecil inilah kami mengambil beberapa pesan yang dekat dengan masyarakat apalagi cerita tentang langkanya kayu Na’nasa sebagai bahan untuk membuat kapal phinisi,” Kata Adink saat Konferensi Pers di Hotel Melia Makassar, Minggu, 04/02/24.
“Adink mengaku cukup sulit mencari pemeran yang pas untuk film berlatar belakang kapal Phinisi ini,” tuturnya.
“Kenapa pakai artis nasioanal? karena etalase kami itu etalase nasional walaupun premis lokal, jadi kita ingin isu Phinisi ini kita gaungkan ke nasional, makanya PR dari penyutradaraan adalah mencari castingnya,” imbuhnya.
Kata Adink proses syuting berlangsung di Makassar dan akan lebih lama di Bulukumba.
“Syuting film di Tanjung Bira, Bara, dan Tana Beru, jadi kami mengambil lokasi pembuatan Kapal terbesar yang ada disana, Syutung satu rumah di Bara jadi cerita lebih banyak di sana (Bukukumba),” terangnya.
Michelle Ziudith mengatakan dalam project film ini cukup menjadi tantangan tersendiri sebab harus menggunakan dilaog Makassar.
“Selama di Makassar, saya menceritakan keseharianku di sosial media untuk kasih tau bahwa aku sedang menjalani project film “Puang Bos”, sambil minta diajarin bagaimana nih logatnya Makassar, imbuhannya sudah tepat kah atau belum, jadi sempat tanya dan ngobrol langsung, jadi banyak audiens yang merasa terlibat atau ikut dalam proses supporting aktor-aktornya untuk memperbaiki dialog Makassar yang tidak cukup mudah,” jelasnya.
Namun kata Michelle, jauh hari sebelum ke Makassar, ia sudah mulai berlatih menggunakan dialog Makassar melalui reading film di Jakarta.
“Jadi Chalanging banget dan ini suda hari kita yang kelima di Makassar, alhamdulilah udah di karantina juga untuk terbiasa dengan kulturnya terus cara berbicaranya, kemudian kebiasaan-kebiasaan disini, tapi sebelumnya sudah lama reading di Jakarta, jadi kan masih ada syuting harapannya akan terbiasa lagi, dilatih sambil syuting dan mendalami skenarionya,” ungkapnya.
Senada dengan Michelle, Pemeran utama “Puang Bos” Ibrahim Risyad mengungkapkan cukup sulit dalam menuturkan dilaog Makassar.
Mengatasi hal tersebut, Ibrahim sering berbicara dengan sahabatnya yang berasal dari Makassar.
“Untuk tantangannya di dialog sendiri, tapi Alhamdulilah ya kita dibantu dengan tim yang sudah solid, dan saya juga punya beberapa teman dan sahabat di Makassar, sering ajak ketemudan nongkrong juga,” sebutnya.
Ia berharap agar selama proses syuting bisa berjalan sehingga bisa dinikmati oleh pecinta film tanah air.
“Ya menurutku 5 sampai 7 hari juga sudah terbiasa dengan bahasa Makassar doakan aja, semoga kedepannya diberikan kelancaran, apalagi perjalanan kita ini masih sangat panjang dan semoga banyak teman-teman yang bisa menerima film kami,” ujarnya.